Template by:
Free Blog Templates

Monday, April 4, 2011

INDONESIA KEBANYAKAN GAYA

Indonesia, negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau, oleh karena itu ia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara). Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia.

Indonesia kaya akan harta alam, sampai-sampai orang indonesia tak bisa mengelolah kekayaan alamnya sendiri salah satunya adalah kekayaan yang berada di Irian Jaya yakni tambang emas Freeport, tambang emas yang digadang-gadang penduduk indonesia bakal bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari masyarakat indonesia ini ternyata dikuasai oleh negara lain dan indonesia cuma mendapatkan sedikit penghasilan dari tambang emas Freeport, mungkin dibuat mencukupi kebutuhan masyarakat Irian Jaya saja kurang. Andai tambang emas itu sepenuhnya dikuasai negara indonesia mungkin tak ada pengangguran mungkin juga tak ada pengemis atau pengamen jalanan.

Indonesia selain kaya akan alamnya indonesia juga kaya akan kriminalnya, mulai dari perampokan, pencurian, sampai korupsi. Bisa dikatakan Indonesia ladangnya para koruptor, dan koruptor yang mencoba tenar saat ini adalah Gayus Tambunan, laki-laki yang lahir di Jakarta, 9 Mei 1979; umur 31 tahun adalah mantan pegawai negeri sipil di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Indonesia. Namanya menjadi terkenal ketika Komjen Susno Duadji menyebutkan bahwa Gayus mempunyai uang Rp 25 miliar di rekeningnya plus uang asing senilai 60 miliar dan perhiasan senilai 14 miliar di brankas bank atas nama istrinya dan itu semua dicurigai sebagai harta haram. Koruptor di Indonesia adalah koruptor paling mulia di dunia, apalagi kalau koruptornya adalah seorang yang kaya raya, sudah pasti mendapat jaminan yang lebih enak di banding yang lain, mendapat tempat seperti istana bahkan yang lebih heboh lagi koruptor yang kaya raya di indonesia bisa berlibur di tempat yang mereka mau.

Masalah Gayus selesai dan sekarang ada yang lebih heboh lagi yakni masalah PSSI yakni Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, PSSI mempunyai kompetisi sepak bola level tertinggi yang ada di indonesia dengan nama ISL atau Indonesia Super League dimana liga ini menggunakan dana APBD rakyat untuk menunjang kebutuhan Klub, setelah berjalan bertahun-tahun muncul IPL atau Indonesia Premier League, IPL muncul karena ketidak cocokan adanya aliran dana APBD rakyat untuk klub, saya setuju dengan sistem yang di jalankan oleh IPL yang tidak menggunakan dana APBD rakyat, APBD rakyat harus sepenuhnya untuk rakyat, tapi sayang IPL tidak diakui PSSI dan dianggap ilegal. lama kelamaan IPL dan PSSI saling berseteru dan ujung-ujungnya pada pasukan muda tim nasional indonesia, persiapan dilakukan untuk sekuad pemain muda U-23, seluruh pemain muda berbakat di Indonesia di seleksi untuk memperkuat Tim Nasional Sepak Bola Indonesia tapi PSSI mengeluarkan peraturan lain yang isinya pemain berbakat yang berada dikompetisi liga premier tidak boleh ikut memperkuat Tim Nasional Sepak Bola Indonesia, akhirnya idola baru Irfan Bacdhim dan Kim Kurniawan yang memperkuat Persema Malang tidak bisa memperkuat tim nasional indonesia karena berlaga di IPL, akupun berfikir memangnya Tim Nasional Sepak Bola indonesia milik PSSI atau milik Rakyat Indonesia? kalau memang ada pemain yang bisa membantu membawa nama indonesia terkenal di dunia kenapa tidak dimasukkan Tim Nasional Indonesia. Setelah peraturan itu dilancarkan, muncul lagi konflik baru, Rakyat menuntut ketua umum Nurdin Halid turun dari jabatan sebagai ketua PSSI, karena dinilai Nurudin Halid telah korupsi dan tak pantas menduduki jabatan sebagai ketua PSSI. kisruh PSSI pun berlangsung lama dan tak berujung, menteri pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng pun angkat bicara, akhirnya pihak Nurudin Halid dan Menpora saling mencaci dan bersetu. Berita kisruhnya PSSI ini terdengar sampai ke telinga persatuan sepak bola tinggi dunia atau FIFA. akhirnya FIFA mengambil alih masalah PSSI ini. sebenarnya seberapa besar sih masalahnya sampai-sampai FIFA sendiri yang harus menyelesaikan masalah ini. apakah petinggi-petinggi negara Indonesia sudah tidak bisa lagi menyelesaikan lagi masalah-masalah yang ada di negaranya?

Aku pikir indonesia bukan tidak mampu tapi ini adalah adat orang-orang indonesia, yang selalu menganggap sepele setiap masalah yang ada, kalau boleh aku mengatakan indonesia kebanyakan gaya, indonesia kurang tegas kalau memang hakim-hakim negara tidak bisa mengadili serahkan saja sama rakyat biar rakyat yang mengadili dan jika hukum indonesia tidak bisa mengatasi serahkan dengan hukum islam biar islam yang mengadili.

2 comments:

Andhika Nur Afian said...

mantap jaya nice post....

Hisyam Coempon's said...

thanks brow

Post a Comment