Template by:
Free Blog Templates

Thursday, June 16, 2011

Pegunungan Argo Puro, Rembang PART I



12 - 13 Juni 2011, adalah hari yang bersejarah buatku dan teman-teman SMA Muhammadiyah 3 Bancar, di hari itu kami mempunyai sebuah kegiatan yakni climbing in the Argo Puro.

Hari Minggu tepatnya jam 07.00 WIB kami berencana untuk berangkat dari sekolahan, aku, Saiful, Pak Parmuji, Pak Solkan, Kak Mi'an, Hasan, Waryono dan siswa SMA Muhammadiyah telah siap untuk berangkat, keberangkatan kami tertunda gara-gara menunggu truck sampai jam 09.00 WIB kami baru berangkat.



Sampai di desa Dadapan sekitar jam 10.00 WIB, tak lama kemudian Sarkon dan Kak Takip menyusul kami, apel sebentar kemudian kami berangkat naik menuju puncak, perjalanan belum ada setengahnya peserta mulai ada yang mengeluh, sebentar berhenti kemudian berjalan lagi di medan yang menanjak, setelah melewati pemukiman kami mulai memasuki daerah persawahan, rombongan paling depan yang dipimpin oleh mas Hasan dan Waryono terus berjalan sampai-sampai rombonganku yang terdiri dari Pak Parmuji, Pak solkan, Saiful ketinggalan jauh dari rombongan terdepan, ini adalah pertama kaliku mendaki pegunungan Argo Puro jadi tidak aku sia-siakan kesempatan ini untuk mengambil foto di bawah panasnya mentari, semilirnya angin Argo, dan indahnya pemandangan alam, jam 11.30 WIB akhirnya rombonganku sampai juga di SS tempat yang sangat sejuk dan segar ini adalah pos pemberhentian pertama kami untuk mengambil air secukupnya untuk bekal di puncak nanti, di SS ada satu anak yang pingsan karena kecapean yaitu Novi, pemandangan yang indah yang membuatku untuk menghabiskan aksiku untuk berfoto, usai sholat dan beristirahat kami melanjutkan perjalanan sekitar jam 13.00 WIB.

Aku dan Saiful tetap berangkat bersama pak Solkan dan kepala sekolah, belum apa-apa tanjakan menuju puncak menanti, tanjakan ini tak berarti bagi kami anak-anak muda tapi tanjakan ini adalah tantangan buat Pak Parmuji apalagi beliau memiliki penyakit otot, perlahan-lahan Pak Parmuji mulai menapaki tanjakan yang sudah menanti, sebentar kita beristirahat untuk melemaskan otot terutama buat Pak Parmuji, perlahan kami berjalan lagi dan akhirnya dapat menyusul rombongannya Kak Mian dan Pak Takip mereka pun berjalan lambat karena menemani Devi dan Iim yang sedikit-sedikit capek, tanjakan berhasil kami lalui, jalan santai mengiringi terus perjalanan ini kami yang ketinggalan dengan kelompok terdepan tak terasa melewati jalan yang salah, kami kesasar, kami berbalik arah dan mencari jalan yang benar dan akhirnya ketemu jalannya. di tengah perjalanan Waryono sudah menunggu sekitar satu jam. Aku, Saiful dan Pak Parmuji yang kebanyakan berhenti akhirnya tertinggal lagi dengan rombongan, kami bertiga berjalan santai, ketika semua sudah berada di puncak pukul 15.00 WIB justru kami berhenti dibawah mererka tepatnya di tempat yang lumayan luas yang sering disebut dengan bandara, kami membuka tikar dan tidur-tiduran sambil makan jajan dan mendengarkan musik. kami puas puaskan untuk bersantai disini apalagi suasananya sangat sejuk sedangkan di puncak mungkin masih panas. Jam 16.45 WIB kami mulai berjalan lagi menuju puncak, sekitar jam 17.00 WIB rombonganku sampai juga di puncak disambut dengan tawa anak-anak SMA dan indahnya Sunset.



malamnya kabut datang kami semua kedinginan, aku yang memakai dua kaos dan satu jaket tebal untuk menghindari dingin ternyata masih bisa tembus ke dalam tulang mau gak mau kami semua harus bisa menahan dingin yang luar biasa ini, semalaman aku tak bisa tidur dengan nyenyak. Di pagi harinya aku berniat menyambut indahnya matahari terbit tapi ternyata matahari tertutup awan, jadi kami tak bisa melihat indahnya matahari terbit. Sebelum turun dari Argo Puro kami menyempatkan untuk berfoto sebentar. ketika semua telah berberes - beres kamipun memutuskan untuk turun, seperti biasa Aku, Saiful, Pak Parmuji dan Pak Solkan berjalan paling belakang. Jalan yang licin karena embun membuat saya harus berjalan hati-hati melintasinya, belum apa-apa aku sudah terjatuh dengan jalan yang licin akibat embun,, Pak Solkan, Saiful dan Pak Parmuji pun tertawa, tak lama kemudian gantian Pak Parmuji yang terpeleset untungnya didepannya ada Pak Solkan dan menabrak Pak Solkan, gantian aku dan Saiful yang tertawa terbahak-bahak.

Friday, June 10, 2011

SUNATAN MASAL KAFE LANJAR

Bulu 10 Juni 2011, merupakan hari yang bersejarah bagi pemilik kafe Lanjar yakni bapak Solikin, di hari ini bapak solikin mengadakan sunatan masal di Desa bulu, acara dimuulai dengan arak-arakan dan diiringi oleh drum band dari sekolah Rodlotul Tholabah.

Photobucket

Masyarakat sekitar banjarjo berduyun-duyun datang untuk menyaksikan arak-arakan acara sunatan masal ini mereka semua antusias, seolah-olah tak ada beban, semua tertawa.

Semoga ini bisa menjadi contoh bagi orang-orang kaya yang lain yang ada di Bulu agar bisa saling berbagi.