Template by:
Free Blog Templates

Saturday, September 29, 2012

JELANG KOMPETISI, KEADAAN MEMANAS

Usai bulan Agustus ternyata tak membuat semangat-semangat masyarakat daerah terutama daerah Bancar untuk merayakan hiburan dalam memperingati hari kemerdekaan republik indonesia dengan berbagai bentuk salah satunya yang belum usai, ada juga yang baru akan terlaksana yakni pagelaran kompetisi sepak bola antar kampung.
Setelah bertahun-tahun tak mendapatkan undangan akibat terkenal akan keras watak dan suporter yang arogan, akhirnya Desa mBulu kini mendapatkan undangan lagi untuk mengikuti kompetisi sepak bola yang akan diadakan olah desa tetangga dan untuk kali ini tuan rumah adalah Desa Sedandang mulai pada tanggal 4 September 2012.
Dusun Bulu Banjarjo terdengar kabar akan di wakili dua tim, pertama adalah Tim Tango yakni tim yang terdiri dari para orang tua dan kalau dilihat dari usianya udah waktunya mereka untuk gantung sepatu dan tim kedua adalah Tim yang terdiri dari anak-anak muda hasil dari pemberontakan dari tim-tim kawakan sebelumnya yang ada di desa amis ini yakni Tim Bajak Laut.
Kompetisi belum dimulai tapi suasana sudah mulai panas di Desa Bulu, terutama di Bulu Banjarjo, mulai dari pemain Tango yang mengambil pemain Bajak Laut, pemain-pemain pilar Bajak Laut mulai di tarik ke tim Tango, sementara tim Bajak Laut awalnya merasa minder akibat ulah Tim Tango yang mengambil pemain pilar Bajak Laut dan ada yang menyatakan ingin mengundurkan diri untuk tidak ikut kompetisi, setelah anggota Tim Bajak Laut saling bertemu akhirnya mereka sepakat untuk ikut meski kondisinya pincang.
Kedua masalah dana, dari Tim Tango terdengar kabar bahwa telah mendapatkan dana dari karang taruna, sementara Bajak Laut harus merangkak mencari dana dan tak ada sepeser uang pun dari desa yang masuk ke kantong kas Bajak Laut. Dan masalah ini yang membuat orang-orang Tim Bajak Laut harus memutar otak lebih cerdas dalam mencari dana.
Kata salah seorang pemain Bajak Laut "Kami bisa berdiri sendiri tanpa dana dari desa", dilihat dari tekat mereka mereka benar-benar serius akan menghadapi turnamen ini, dan masalah pemain pilar Bajak Laut yang ditarik Tim Tango ini ucapan tegas dari seorang pemain "Kami tak butuh orang-orang bermental juara, kami butuh orang-orang yang memiliki loyalitas untuk tim dan satu lagi, kami siap kalah 50-0 tapi hasil dari jerih payah kami sendiri daripada harus bersembunyi dalam tameng-tameng emas" [...] Cumpon

Saturday, September 15, 2012

SINOPSIS "OMEN SLUMAN SLUMUN SLAMET"


Buku pribadi ke 3 karya Nur Hisyan ini menceritakan seorang anak bernama Omen yang tolol dan sering di remehkan oleh orang sekitar, tapi pemikirannya patut dipertimbangkan daya analisisnya cukup tajam, dengan bermodal pengetahuan agama yang pas-pasan Omen berani menerapkan konsep-konsep yang kadang dianggap konyol, bahkan sebagian sahabatnya sudah menganggap bahwa Omen itu gila.

Walaupun dianggap gila Omen terus berdalih dengan konsep-konsepnya, Omen seorang anak pesisir yang mencoba mengubah gaya pemikirannya lebih meluas tak terpaku hanya dalam satu titik saja.

Saturday, September 1, 2012

GENJER-GENJER


Lagu itu tak mempunyai agama juga tak mempunyai ideology [Pak Joko]

25 Pebruari 2012, pagi itu aku tak sibuk di depan computer seperti biasa, aku pergi kesebuah bengkel yang tempatnya terletak di terminal Pasar Layur Bulu, inilah tempat keduaku menghabiskan waktu selain didepan komputer, ku lihat banyak banget pelanggan bengkel ini dan aku lihat temanku yang satu ini rajin mengerjakan seorang diri, sekitar satu jam aku Cuma bisa delongop melihat melihat temanku sedang tawuran dengan oli, baut adan alat-alat bengkel lain dan akhirnya aku putuskan untuk pergi.

Masih dalam satu wilayah terminal, aku menyambangi temanku yang lain yang lagi sibuk mengatur kendaraan yang sedang parker tapi cuma lima menit aku disini dan langsung minggat. kemudian  berhenti ditoko servis elektronik, Pak Udin itu nama pemiliknya sekaligus masih dulurku. Berjam-jam aku berada ditempat pak udin ini, dia bercerita banyak mulai dari proyek pasar yang ada didepan tempatnya sampai bercerita maha guruku dibidang tapak suci.

Aku takpeduli dengan proyek pasar karena aku sendiri sudah tau seluk beluknya, Pak Udin ngocros bercerita tentang guru tapak suciku, mataku mecicil melihatnya ketika dia mengatakan “Wong iku mantan pejuang PKI tus”, aku yang penasaran terus bertanya ke Pak Udin.

Tak puas dengan jawaban Pak Udin aku langsung menghubungi guruku lewat pesan SMS, yang ingin aku tanyakan adalah masalah lagu Genjer-Genjer sak krunguku itu lagunya para PKI.

 “Pak, Tau lagu genjer-genjer, iku sopo seng gawe?” Tanya aku lewat SMS.

“Ada dua versi yang menciptakan. Pertama adalah Muhammad Arif dari Banyuwangi yang kedua Ki Narto Sabdo, dalang terkenal dari semarang, lalu di aransemen ulang oleh Muhammad Arif, lagu genjer-genjer terkenal ketika masuk rekaman oleh penyanyi Lilis Suryani dan Komedian sekaligus penyanyi Bing Slamet.” Jawabnya.

“Soale ngertiku Bing Slamet, la Intinya apa pak?” tanyaku lagi

“Intinya sangat mudah ditangkap, yaitu sebuah keprihatinan atas nasib rakyat yang mengalami penderitaan karena suatu penjajahan, baik penjajahan sendiri ataupun bangsa asing terutama penjajahan jepang kala itu, Syam ngerti genjer-genjer iku opo?” Tanya balik dia ke aku.

“Gak ngerti, setaukulagu genjer-genjer iku lagu waktu PKI” Jawabku

“Yang aku tanyakan bukan lagunya tapi kata-kata genjer iku opo?” Tanya dia lagi

“Tok internet tak delok kok artine, tumbuhan yang hidup di rawam, kayak dau talas dan enak dimakan”. Itu jawabku
“Iyo, genjer ora bedo karo kangkung tanaman yang tumbuh liar dan bias dikonsumsi” jelas pria berambut gondrong itu

“Wing inane koncoku nyanyi lagu iku la enek wong tuwo muni ngene, ojo uripno lagu iku, tak pateni lo, la dari situ aku penasaran, tros waktu aku delok film, lagu iku muncul bareng karo kemunculane PKI.” Balas aku.

“Perlu dipahami dulu apa motivasi wong kuwi” balas dia

“tapi kenapa rata-rata masyarakat menganggap lagu genjer-genjer iku lagune PKI?”  Tanya aku

“Muhammad Arif iku anggota lekra salah satu underbrow PKI, tapi genjer-genjer ga ono hubungane karo PKI, lagu hanyalah lagu, lagu itu tak mempunyai agama juga tak punya Ideologi, dadi yen arep nyanyi genjer-genjer yo ora masalah. Yen masyarakat nganggep ngono yo gak masalah, pancen masyarakate yoora ngerti, masyarakat Indonesia sam pai detik ini masih terlalu lugu untuk ditipu, dibodohi dan di jajah.” Jawabnya

Belum sempat aku membalas SMSnya dia mengirim SMS lagi yang mengatakan  “Masyarakat Indonesia didudohno ae ije lholak-lholok meneh ga didudohno”.

“ Oh gitu,, makasih pak atas penjelasannya” balas aku.