Template by:
Free Blog Templates

Wednesday, May 18, 2011

Tangisanmu Iringi Kepergianku

Sebuah cerpen yang sempat membuatku kaget, awalnya aku tak menyangka kalau cerpen yang berjudul "Tangisanmu Iringi Kepergianku" ini akan berakhir diluar dugaanku, cerpen ini bukan ciptaanku tapi ciptaan seseorang yang bisa buat aku tertawa. selamat membaca

“Nayla tunggu” terlihat seseorang disana memanggilku seteleh ku menengok kebelakang ternyata dia Desti teman sekelasku.
“eh….. kamu to Des, ngagetin aja, ada apa pagi-pagi udah triak-triak mau minta tanda tangan ya?” kataku pada Desti
“Yeee…… siapa juga yang mau minta tanda tangan, orang aku mau Tanya sesuatu kok ama kamu” katanya sambil menepuk bahuku
“Ya dech sorry emangnya kamu mau Tanya apa, kelihatanya penting banget”
“Iya, ini tuh penting banget, kamu udah mengerjain tugas dari Pak Richo belum???”
“O….. Tugas matematika itu toh…”
“Ya ……. Iya lah ….. masak tugas biologi gak mungkinkan? Orang Pak Richo guru matematika kok tugasnya biologi, kamu udah belum dan kamu bias nggak, soalnya aku nggak ngerti nich” Kata Desti nyerocos kayak petasan tahun baru.
“Ets ….. soal matematika jangan tenya ke gue di jamin dech… Insya Allah gue ga bisa” kata Nayla dengan gaya soknya.
“Nayla …. Awas loe ya …???” teriak Desti geraan spontan nayla langsung ngacir masuk kelas.
Tet …………. Bel masuk berbunyi kegiatan belajar mengajarpun akan segera dimulai.
Pagi anak-anak ….?” Sapa Pak Richo guru paling kiler disekolah ku.
“Pagi pak …….. !!!” balas anak-anak
“Bagaimana anak-anak kalian bisa mengerjakan tugas yang bapakberikan ?”
“Insya Allah, tidak pak ……… “ sahut Nayla seorang diri dan anak-anak pun melihat ke arah Nayla lalu mereka tertawa terbahak-bahak.
“Diam ….. Diam anak-anak” sambil menggedor meja
“Ok kita lanjutkan materi pelajaran kemarin.
Bla….. bla …… bla…… * * *
Tet …….. Tet …….. Tet ……… bel pulangpun berbunyi para penghuni SMAN 1 Tambakboyo pun, segera berlari ke luar, wajah sumringahpun terpampang di wajah anak-anak tapi tidak pada Nayla …..
“Assalamu’alaikum ….” Sapa Nayla kepada seorang yangt berada didalam rumah
“Bu ….. Nayla Pulang …… “ teriak Nayla sekali lagi sambil menjinjing sepatu sekolahnya.
“Hufft …… sepi, nggak ada orang, enaknya ngapain ya? Oh ya ngerjain tugas dari Pak Richo aja”
Naylapun membuka buku pelajaran dan mengerjakan tugas yang di berikan Pak Richo tiba-tiba Nayla ketiduran.
“Nayla ……. bangun, enak ya pulang sekolah langsung tidur”
Spontan Nayla terbangun dan kaget
“Maaf bu tadi Nayla ngerjain tugas dari Pak Richo terus Nayla ketiduran” kata Nayla menerangkan ke pada ibunya
“Udah, cepetan bangun bersih-bersih rumah sama, jangan lupa tanaman dihalaman rumah di siram!!” suruh ibu kepada Nayla
“I…. iya bu, nanti tanamannya pasti Nayla siram” jawab Nayla gugup



Begitulah kehidupan Nayla setiap hari dia harus mengerjakan pekerjaan rumah yang seharusnya menjadi tenggung jawab ibunya, sewaktu Nayla mengerjakan tugas dari ibunya tiba-tiba dia terjatuh tak sadarkan diri dan Nayla pun di bawa ke rumahsakit.
“Sindi adikmu masuk rumah sakit, kondisinya sekarang kritis” begitulah pesan singkat yang di tujukan ke pada Sindi kakak Nayla.
Sehabis memeriksa Nayla akhirnya dokterpun keluar dari ruangan tersebut
“Dokter bagaimana keadaan anak saya apa yang sebenarnya terjadi hingga dia tidak sadarkan diri ?” Tanya ibu panic
“Anak ibu terserang Leokimia”
“Apakah penyakit tersebut dapat disembuhkan dok?” Tanya kak Sindi ke pada dokter tersebut
“Kita berdoa saja, serahkan semuanya kepada yang diatas”
Semua panic dan semuanya tidak berhenti mendo’akan Nayla sambil menangis dan beberapa saat kemudian dokter pun muncul dari balik pintu
“Dok bagaimana anak saya bisa sembuh kan?” kata Ibu panik
“Iya dokter bagaimana apakah adik saya bisa sembuh?” tambah Kak Sindi
“Maaf bu saya sudah berusaha semaksimal mungkin tapi tuhan berkehendak lain, anak ibu tidak selamat”
“Nayla ….. bangun nak jangan tinggalin ibu, maafin ibu, Nayla bangun ….. bangun” teriak ibu menangis dan memeluk Nayla.
Waktupun cepat berlalu setelah kematian Nayla, Ibu selalu melamun dan ketika Ibu membersihkan kamar Nayla mata ibu tertuju pada sebuah buku diary milik Nayla, Ibu pun membuka buku tersebut dan membacanya.



Dear Diary
Hari ini aku ingin sekali menulis di buku ini
Tuhan, Nayla sudah tidak sanggup lagi menjalani hidup ini
Nayla capek, Nayla ingin tidur dan melupakan semuanya
Tuhan kenapa Ibu tidak pernah memperhatikan ku,
Jangankan memperhatikanku menanyakan keadaanku saja ibu tidak pernah
Ibupun tidak tau kalau Leokimia telah menyerangku, kalau seandainya waktuku sudah
Tiba, Nay ingin merasakan hangatnya pelukan seorang ibu, dan pada saat Ibu memeluk Nay,
Ibu mengucapkan sepatah kata saja kalau ibu sayang Nayla dan Ibu harus tau kalau Nayla
Sayang Ibu ….
“Sayangi Nayla Bu
Sayangi Nay “


Salam manis
Nayla



Karya : DESY HACENDRA MIRNA MIRANDA dan kawan-kawan