Template by:
Free Blog Templates

Monday, November 21, 2011

Cara Install Font Arabic pada Windows


Buat temen - temen yang pengen komputernya bisa digunakan untuk menulis dan membaca huruf dan karakter Arab, berikut ini cara untuk menginstall atau memasang font arabic pada Windows XP Profesional.

Yang perlu dipersiapakan adalah CD Bootable / atau CD Master Windows XP Profesional.

Berikut ini adalah langkah - langkah yang harus dilakukan dalam menginstall font arabic pada windows XP Profesional :

1. Masukan CD Bootable / CD Master Windows XP Profesional
2. Buka menu Control Panel pada Start menu dan kemudian Buka menu regional and Language Options. Pilih menu languages, pada Suplemental language support, centang Install files for complex script and right-to-left languages (including Thai)


3. Klik Apply, kemudian restart komputer.
4. Setelah restart masuk menu Control panel >> Regional and languages options lagi.
5. Pilih menu Advanced >> Pada Opsi Code page conversion tables >>centang kotak pada 1004 (mac-arabic).

6. Kemudian klik menu languages, klik detail pada opsi Text services and input languages, klik Add maka akan muncul dialog box Add Input Language.
7. Pada Input Language pilih Arabic (Saudi Arabia).


8. Kemudian klik OK, maka pada dialog box Text services and input languages akan muncul Keyboard Layout pilih Arabic(101) atau Arabic (102), setelah itu klik OK.

Setelah beberapa langkah diatas selesai maka temen - temen bisa menulis huruf arab pada Microsoft Office Word. Pada saat anda akan menuliskan karakter font atau huruf arab, terlebih dulu anda tekan Hots Keys yang anda pilih di atas atau juga bisa menukar bahasa penulisan atau font pada language bar (Tampil language bar pada dekstop) seperti tampilan di bawah ini centang language yang ingin anda pergunakan.



Menjadi Seperti ni dan siap digunakan…….




Monday, November 7, 2011

JUAL HP NOKIA REPLIKA MURAH


NOKIA C7 (REPLIKA)                   Harga Rp. 900.000
Spesifikasi :
·            3.5 inch touch screen; HVGA PX:320*480
·            Camera with flash lamp, dual cameras
·            Dual SIM Dual Standby
·            Gravity inducer
·            FM radio
·            JAVA 2.0
·            E-book reader
·            Bluetooth A2DP
·            Support TF card extend to 16GB max
·            MP3 /MP4 Player

                 Kelengkapan
·           Dus Nokia
·           Baterai 2Pcs
·           Handfree
·           Charger + Cabel data
·           Buku Panduan
* Tidak mendapatkan memory card


NOKIA N930 (REPLIKA)              Harga Rp. 1.000.000
Spesifikasi :
·            Touch screen
·            Qwerty
·            Bluetooth
·            No TV
·            Dual SIM GSM-GSM
·            Dual Camera, Camera 1,3 MP
·            FM radio
·            JAVA
         ·            Internet GPRS
         ·            Menggunakan memory Card Micro SD
         ·            Stylus
         ·            DLL
                Kelengkapan
·           Dus Nokia
·           Baterai 2Pcs
·           Handfree
·           Charger + Cabel data
·           Buku Panduan
* Tidak mendapatkan memory card

NOKIA X6 (REPLIKA)               Harga Rp. 900.000
Spesifikasi :
·            Touch screen
·            2,5 MM Jack Audio
·            Bluetooth
·            No TV
·            1 SIM GSM
·            Dual Camera, Camera 1 MP with flash
·            FM radio
·            JAVA
·            Internet GPRS
·            Menggunakan memory Card Micro SD
·            DLL
                   Kelengkapan
·           Dus Nokia
·           Baterai 2Pcs
·           Handfree
·           Charger + Cabel data
·           Buku Panduan
* Tidak mendapatkan memory card


NOKIA N950 (REPLIKA)              Harga Rp. 1.200.000
Spesifikasi :
      ·            Touch screen
      ·            Qwerty
      ·            Bluetooth
      ·            No TV
      ·            Dual SIM GSM-GSM
      ·            Dual Camera, Camera 1,3 MP
      ·            FM radio
      ·            JAVA
           ·            Internet GPRS
           ·            Menggunakan memory Card Micro SD
           ·            Stylus
           ·            DLL
                  Kelengkapan
·           Dus Nokia
·           Baterai 2Pcs
·           Handfree
·           Charger + Cabel data
·           Buku Panduan
* Tidak mendapatkan memory card


Masih ada lagi Replika nokia yang lain

Jika Anda berminat hubungi e-mail : noer.hiesyam@gmail.com ataw kontak ke Fb : maxs.3111@gmail.com

Monday, October 10, 2011

MASA DEPAN DALAM KERAGUAN

Pagi yang cukup segar
Mentari menyapa dengan hangat sinarnya
Aku berangan dengan senyuman
Menatap langit sebagai inspirasi




Duduk termenung melihat keadaan
Berfikir keras untuk mencapai kenyataan
Terombang ambing dalam sebuah keraguan
Mundur terima cacian, maju tak punya kekuatan




Kupejamkan mata dan kumasuki alam bawa sadar
Muncul gambaran buat inspirasi masa depan
Kucoba wujudkan petunjuk dari Tuhan
Daripada mundur, mendingan mati dalam peperangan


~ Nur Hisyam ~

Saturday, October 8, 2011

GEBRAKAN BARU KAMI

Sebuah novel yang berisi tentang orang yang berpengaruh dilingkungannya yang tersisihkan oleh masyarakat ini telah kami rancang dengan baik. ni kovernya.

ni pengarangnya lihat ja di Facebook ancene_hadi@yahoo.com dan maxs.3111@gmail.com.


tunggu bukunya.......

Sunday, September 11, 2011

FORTASI SMA MUHAMMADIYAH 3 BANCAR (2006)

       Siap posting lagi nih sobat, ceritanya masih kuambil dari cerpen karanganku yakni HANYA BERMODAL MIMPI kali ini aku mau mengulang kembali memoriku ketika FORTASI waktu SMA dulu ..... hehehehe. ....

Liburan sekolah telah selesai dan tahun ajaran baru telah tiba banyak murid – murid yang memulai memasuki kelas dan sekolah baru, termasuk aku, aku yang waktu itu bingung kemana aku akan berlabuhakhirnya terjawab sudah, SMA Muhammadiyah 3 Bancar adalah pelabuhanku setelah 3 tahun menghabiskan waktu untuk menimba ilmu di SMP Muhammadiyah 3 Bancar, sekolah tersebut adalah sekolah yang sudah lama aku lihat tapi baru pertama kali ini aku menginjakan kakiku di pondasi dan lantai SMA Muhamadiyah 3 Bancar yang kurang rata ini. Lokasi yang berada tepat di sebelah selatan SMP ku membuatku sudah mengenal wajah – wajah penghuninya.
Waktu itu aku sekolah tanpa semangat karena aku masih terangan – angan dengan STM Negeri 1 Tuban, tapi aku coba untuk tetap menjalaninya aku berharap disini aku menemukan teman baru yang bisa di ajak gila – gilaan dalam permainan imajinasiku, tapi setelah aku lihat sebagian besar aku mengenal wajah – wajah yang tak asing ini, ternyata mereka adalah teman – teman SMP ku, aku masih ingat       nama – nama mereka, Saiful, Arifin, Bayu (blonceng), Esti, Dewi, Karnoto, Iis fajriyanti, Istianah, Hana, Rina, Fatimah, Budi (gonggo), Roghib, Dwi (pendek), Ana , jariyah, Qoniah , Rini, Siti, Wiwin, Said, Suroso, Nur Sulikhin (cak cing), Masrukin, Eni dan fela yang sempat jadi temanku saat SMP walau Cuma satu tahun, Sementara Sulikin (gandol), Ulfiah, memilih untuk tidak melanjutkan sekolah, Khasan, Arik dan Dika memilih untuk sekolah di tempat lain yang lebih bergengsi, ada juga teman – teman dari sekolah lain yang belum aku kenal dari sekolah NU ada anak yang bernama Darsi, Ipa dan Nurul, sementara dari SMP Negeri 1 Bancar ada Wening, Matus, Dola dan Ainun, ada satu anak lagi yang bernama Asih dia lulusan dari sebuah pondok  
Seperti sekolah – sekolah negeri lain, di sekolahku juga ada MOS atau Masa Orientasi Siswayang biasa dijalankan oleh anak – anak OSIS atau Organisasi Siswa Intra Sekolah tapi ada yang beda di sekolahku, organisasi sekolah bukanlah OSIS tapi IRM atau Ikatan Remaja Muhammadiyah dan MOS di lembaga perguruan Muhamadiyah bernama FORTASI atau Forum Ta’aruf dan Orientasi tapi kedudukanya sama dengan yang ada di Sekolah – sekolah negeri..
Selama satu minggu kami menjalankan Fortasi. Para pengurus IRM membuat acara semenarik mungkin salah satunya adalah acara game dimana yang salah akan dihukum untuk memperkenalkan diri kepad semua pesrta Fortasi, walaupun aku tau sebagian besar aku sudah kenal sama mereka.
Game sudah dimulai, kelihatanya sial telah menghampiriku, kosentrasiku buyar dan aku melakukan kesalahan dan hukumanpun siap untuk ku terima, aku mulai memperkenalkan diri, aku gelisah melihat manusia – manusia yang baru aku kenal, apalagi aku memakai pakaian yang tak mengikuti perkembangan zaman, baju yang kecil dan celana bekas bapakku waktu SMA dulu, sungguh tak sesuai dengan perkembanga zaman, ditambah lagi potongan rabutku yang sangat prmitif, rasa gelisahku sangat besar aku memperkenalkan diri dengan wajah tertunduk seperti menerima ijazah SMP ku dulu.
“Namaku Nur hisyam, alamat rumahku Banjarjo” perlahan aku mulai memperkenalkan diri.
Belum selesai memperkenalkan diri ejekan mulai muncul tak beraturan dari mulut teman – teman yang sudah tak asing lagi.
“He celananya kayak zaman purba kala” ejekan muncul dari salah satu temanku.
Aku mulai makin gelisah tapi aku tetap melanjutkan hukuman yang telah aku dapatkan.
“Tanggal 01 Oktober 1990 itu adalah kelahiranku dan hobiku bermain sepak bola” aku berlanjut mengenalkan diri.
Aku lega karena perkenalanku sudah selesai tapi aku masih malu dengan ejekan teman – temnaku tadi.
Fortasi adalah kegiatan paling menjengkelkan bagi peserta dan paling enak bagi panitia, karena bisa ngerjain peserta fortasi. Tak terasa dua hari lagi fortasi ini telah selesai, bukan berarti kami bisa tenang, justru disinilah ujian yang sesungguhnya yakni ujian mental, tepatnya hari sabtu kami bersiap – siap dilapangan basket dengan menggunakan topi kerucut yang sudah di hias layaknya ulang tahun anak kecil yang dirayakan besar – besaran, tapi aku beruntung karena kelompokku teridiri dari anak – anak yang mempunyai nyali jagoan untuk menentang suatu kesalahan maupun kebenaran yang tidak cocok dengan prinsip mereka, mereka adalah Masrukin, Roghib, fela dan  Cak cing yang terkenal anak yang jail dan agak nakal waktu di SMP dulu.
Ujian mental dimulai rutenya dari sekolahan menuju ke utara, tepatnya di perkampungan tempat kami tinggal, sebelum memasuki perkampungan kami harus melewati perempatan jalan dan keramaian pasar. Kmai berjalan ke utara dengan tenang, santai dan teratur, tibanya diperempatan ada dua senior kami yang bernama Atun dan Anto yang siap menguji mental kami, mereka mencorat coret wajah kami dengan lipstik merah layaknya anak kecil yang sedang menggambar sesuka hati dan kami diberi hiasan yang tidak akan pernah di jumpai di toko manapun yaitu berupa tas kresek dan kaleng – kaleng bekas.
“Klontang….. Klontang….. Klontang…..” suara berisik dari           kaki – kaki kami ketika berjalan.
Kulihat teman – temanku seperti pemain kuda lumping, rasanya aku pingin tertawa tapi aku sadar kalau aku juga sama seperti mereka, hiasa kaleng yang menempel dikaki ini membuat kami risih, baru berjalan beberapa langkah dari permpatan hiasan tersebut sudah dilepas dan dibuang begitu saja dipinggir jalan, senior yang tau perbuatan kami tersebut langsung marah – marah tapi kami tak memperdulikanya dan meneruskan perjalanan. Sampai dikeramaian pasar kami ditertawakan orang – orang karena muka kami yang bercorat – coret tak karuan, disini aku lihat ada pos senior lagi, ini adalah posnya Dafi, kami harus mempersiapkan mental exstra, dipos ini kami disuruh ngamen di pasar, aku malu Karena banyak tetanggaku yang melihat, kami ngamen dengan alat seadanya Cak cing membawa gitar sementara yang lain membawa sapu sebagai pengganti gitar dan waktu itu kondisi kami sudah tidak sabar lagi, usai ngamen kami kembali menghadap senior dan aku mulai mengejek seniorku karena kekesalanku.
“Dasar kambing betina” kataku kepada seniorku
“Siapa yang bilang tadi, kamu yang pakai topi merah, skot jump 10 kali” kata seniorku yang tersnggung.
Karena aku tau aku salah maka aku terpaksa harus skot jump 10 kali. Usai persoalan selesai kami melanjutkan perjalanan menuju ke kampung kami, kesialan ternyata belum bias menjauh dariku usai disuruh skot jump 10 kali kini pos selanjutnya berada di pertigaan rumahku dan kulihat banyak tetanggaku yang berkumpul layaknya menantikan artis idolanya, disini kami tidak langsung menghadap ke senior kami tapi kami menuju rumahku untuk minum karena perjalanan panjang telah mengeringkan tenggorokan kami, selesai minum kami baru menghadap senior kami yang dipimpin oleh Mbak Mamik.
“Sudah tau disini ujianya apa?” tanya mbak Mamik
“Belum” jawab kai serentak
“Disini ujianya adalah menghibur orang yang ada disekitar, bagaimana faham” kata mbak Mamik yang menjelaskan kepada kami.      
“faham” jawab kami lagi
Kami berfikir bagaimana cara menghibur orang yang ada disini, beberapa menit kemudian kami dapat ide, kami akan bernyanyi, kami berjalan menuju toko yang bertuliskan Keong Mas dan kami bernyanyi di depan toko itu.
“Balonku ada lima….. rupa rupa warnanya…” kami bernyanyi dengan serentak dengan nada yang tak beraturan.
“Hahahhaha…….” Penjual dan pembeli tertawa mendengar lantunan suara kami dan melihat muka kami yang corat – coret tak karuan.
Usai bernyanyi kami melanjutkan perjalanan ke timur yang mengarah dipertigaan jalan raya tepatnya di Layur. Kami menghadap senior kami yang dipimpin oleh Endang.
“Dipos ini adalah pos tolong menolong jadi kalian harus bisa menolong orang disini” penjelasan dari Endang.
Kami bingung apa yang bisa kami lakukan disini, kami mencoba mencarikan penumpang becak tapi tidak dapat, beselang bebrapa menit ada tetanggaku yang habis pulang sekolah dan akan menyeberang jalan, Masrukin yang kenal akrab dengan anak tersebut langsung menggandeng tanganya dan membantu menyeberang jalan, selesai tugas dipos ini kami melanjutkan pejalanan menuju pos Nizar dan Nur.
Lelah, lapar, haus sudah mulai terasa tapi perjalanan belum berakhir, akhirnya kemarahanpun muncul. Menujuke pos berikutnya kami mulai menyiapkan strategi, sifat kelompok kami yang sebenarnya mulai muncul.
“He dengar, nanti kalau di pos berikutnya kalau disuruh kita abaikan saja” kata pemimpin kami Cak cing dengan perasaan yang kesal.
Sesampainya di pos tepatnya di balai desa Bulumeduro kami sudah pasang muka seram, marah dan siap menentang perintah perintah senior kami.
“Sini – sini, disini adalah pos kebersihan silahkan bersihkan ruangan ini” salah satu senior memerintah dengan seenaknya.
“Nggak, kami tak mau” tantang kami
“Kalau gak mau kalian kami hukum” sahut senior yang lain.
“Kalau begitu kami pulang saja, kami tak mau meneruskan acara ini” tantang kami lagi.
Senior kami mungkin kebingungan karena kami berbuat nekat, akhirnya kami dibebaskan dari tugas tersebut dan disuruh melanjutkan perjalanan, strategi kami berhasil dan kami akan mencobanya lagi di pos berikutnya. Sesampainya pada pos berikutnya, strategi kami tak ampuh lagi, disini bukan para senior – senior kami tapi para pembina kami, pak Sami’an pembina kami sewaktu SMP, dialah pemimpin dipos ini. Disini sangat lucu, kami di bagi tugas fela ditugaskan merayu bunga, Cak cing bernyanyi lagu kebangsaan dihalaman rumah, Masrukin disuruh merayu anak kecilyang baru berusia sekitar 5 tahun, Roghib merayu salah satu senior kami yang cantik, sementara aku merayu dua Gadis cantik di daerah ini. Tugasku cuma disuruh menanyakan namanya saja walaupun sebenarnya aku sudah tau namanya, setelah beberapa menit aku kembali menghadap pembina dan memberitaukan nama          gadis – gadis cantik tersebut, aku selesai duluan dan beristirahat, sementara kulihat Roghib merayu senior cantik dengan segudang cara, Masrukin masih berlari – larian mengejar anak kecil yang tidak mau untuk dirayu, tiba – tiba terdengar suara yang keras tak karuan.
“Indonesiaaaaaa….. Tanah airku….. tanahhhh tummmpa darakuuuuu…” Cak cing  bernyanyi dengan cengengesan dan nada yang tak karuan.
Yang lebih gila aku melihat Fela sedang merayu bunga, sungguh – sungguh gila, sampai kapanpun dia tak akan mengerti jawabanya. Ketika tugas kami selesai, kami dikasih oleh – oleh, kami disiram air satu persatu, suhu panas yang mengendap didalam kepalaku hilang, tapi tunggu dulu, aku mencium bau amis, ternyata ini adalah air bekas mencuci ikan, sekujur tubuh kami amis, setelah kami disiram kami melanjutkan perjalanan, tinggal tiga pos lagi, di tengah – tengah kampong ada 2 pos dan di perempatan jalan yang kami singgahi pertama kali tadi adalah pos terakhir.
Kami sampai di pos yang dipimpn oleh Sulimin tetangga depan rumahku, rasa marah yang mengendap dalam otak ini kini berangsur – angsur hilang karena bau amis ini. Kami haus dan senior pun menyadarinya.
“Kalian haus?” tanya senior kami
“Ya..” jaawb serentak
“Ini saya kasih air satu tutup botol Aqua, harus dibagi rata satu kelompok” kata senior kami lagi.
“Kurang ajar masak air satu botol disuruh bagi 5 orang” kata dalam hatiku
Usai semua minum kami dikasih hadiah kaos cantik yang terbuat dari tas kresek, seperti biasa kaos tersebut langsung dirusak oleh kelompok kami, dan kami melanjutkan perjalanan menuju pos berikutnya, dua pos yang ada di depan kini berhasil terlewati dengan mudah dan kami meneruskan perjalanan ke sekolah.
Malam harinya kami menginap disekolah, ada uji nyali yang bakal kami lewati. Sekitar jam 20.00 WIB, setelah sholat isya’uji nyali dimulai, kami berpakaian pramuka dan berbaris dengan mata tertutup, kami bergandengan tanga menurut kelompok masing – masing. Setelah semua siap kami ditarik kesana – kemari, aku bingung tak tau arah yang aku dengar hanyalah suara hewan – hewan malam dan hawa dingin yang menusuk tulang, beberapa menit kemudian aku dilaepas dari kelompokku dan ditinggal sendirian, aku panik karena tak tau situasi dan posisiku yang aku hadapi yang ada cuma kepanikan.
“Hee….. kalian dimana,,, Cak cing….. kamu dimana” aku berteriak mencari tau dimana mereka.
Aku makin panik karena tak ada jawaban, terpaksa penutup mataku aku buka, ternyata mereka masih ada disekitarku tapi dipisah hanya bebreapa meter saja, kulihat ada pembina mendekat dan aku langsung memakai kembali penutup mataku kembali, aku ditarik pembina dan diajak lari malam, aku takut terkena benda keras karena mataku ditutup, aku dihentikan ditempat yang terang tapi entah dimana, yang aku dengar hanyalah suara yang keras, seperti suara gallon yang sedang dipukul dan ku dengar suara anak yang menirukan bunyi pistol, makin keras suara itu mulai aku mengenalinya itu suara Budi. Aku penasaran dengan apa yang dilakukan Budi, perlahan aku membuka sedikit tutup mataku. Perasaan yang awalnya kesal kini berubah menjadi lelucon, aku melihat Budi berlagak seperti tentara yang sedang perang dunia dengan gaya merayapnya dengan mata tertutup.
“Dor..dor.. dor… dor…” teriakan Budi yang menirukan suara pistol
Kemudian aku diajak lari lagi dan kali ini aku diberhentikan di kegelapan, firasatku tak enak, aku kenal bau ini, bau tempat ku berkumpul saat menanti waktu les saat SMP. Ini bau bunga yang ada dikuburan, ngapain malam – malam aku ditaruh di kuburan apa mungkin aku mau dijadikan tumbal, kemudian aku disuruh duduk dan bersandar disebuah kayu yang berbentuk seperti jeruji besi penjara, tiba – tiba bau wangi menyengat hidungku dan terdengar suara yang aku kenal.
“Ya Allah… Allah… Allah…” teriak Cak cing
Teriakan itu senakin keras dan aku tau itu suara Cak cing, ada apa denganya, apa malaikat maut sedang menjemputnya ataukah dia telah dipersembahkan untuk dijadikan tumbal, tiba – tiba tanganku ditarik dan ditaruh di suatu tempat dimana tempat ini terasa lebih menyeramkan.
“Maju sepuluh langkah dan buka tutup matamu” kata seniorku
“Satu, dua, tiga,……. Sepuluh,” kataku dan aku buka penutupnya.
“Ya Allah…” kataku dalam keadaan kaget
Aku kaget yang kulihat hanyalah papan – papan kayu berjejer saling berhadapan dengan rapi dan disitu tertulis sebuah nama dan tanggal, ternyata benar aku berada di tengah kuburan, dan tugasku mencari lilin untuk mencari namaku. Lagi asik – asiknya mencari namaku disamping makam muncul wajah yang mengerikan, ternyata itu adalah wajah pak Sami’an pembina kami yang disoroti pakai senter. Setelah namaku ketemu aku langsung berjalan ke utara dan bertemu dengan       teman – temanku, kemudian kami bekumpul bersama, ketika semua berkumpul,       tiba – tiba salah satu pembina kami marah – marah dan kami disuruh menutup mata kami lagi, tiba – tiba aku ditarik seorang anak dan diajak berlarian dipersawahan yang tanahnya habis dibajak sampai – sampai sepatuku terlepas satu, aku suruh pembina tersebut untuk mencarikan sepatuku, setelah ketemu aku diajak lari lagi. Entah siapa pembina ini tapi yang jelas kelihatanya dia marah ketika aku suruh mencarikan sepatuku tadi, aku ditabrakan pintu gerbang sekolah yang reot, aku marah dan mencoba melawan tapi pembina tersebut makin menjadi – jadi, aku ditabrakan lagi dipintu gerbang dan pondasi sekolah SMP ku dulu, aku pikir ini adalah yang terakhir dia memperlakukan aku seperti ini ternyata tidak, aku diajak berlari diteras SMP kali ini aku ditabrakan sebuah meja.
“Hahahahaha……..” semua temanku yang tau tertawa terbahak – bahak
Aku kesal terpalsa kau buka penutup mataku setelah ku lihat aku kenal siapa yang ngerjain aku, dia adalah Sulimin tetangga depan rumahku, kemudian aku kembali di sekolah dan tidur.
Pagi yang cerah dengan badan yang pegal, hari ini kegiatan terakhir yakni jelajah alam, tak ada yang menarik di jelajah alam ini kecuali di bagian halang rintang, kami harus menyeberangi sungai denag melewati dua tali tambang yang diikat sampai keseberang, sebelum kami melewati tali ini kami memperhatikan kelaompok lain yang lebih dulu melewati tali ini yaitu kelompok Qoniah. Qoniah mulai menyeberangi sungai tapi sayang gagal.
“Blegggeeeeerrrrrrrr” suara qoniah saat jatuh seperti kapal pecah yang menghantam karang.
Wajar berat Qoniah kurang lebih 100 kilogram melebihi berat badan rata – rata anak SMA. Giliran kelompok kami tiba Cak cing memulai duluan, kupikir Cak cing bakalan jatuh tapi ternyata dugaanku ditepisnya dengan bukti yang meyakinkan, Pembina mencoba mengombang ambingkan talinya tapi Cak cing tetap tidak terjatuh sampai diseberang, sementara anggota yang lain terjatuh ke dalam sungai air payau ini. Aku tidak bisa mengikuti jejak pemimpinku, Cak cing memang hebat keseimbanganya luar biasa, seperti memilii ilmu keseimbangan kayak di film Angling Darma. Dia memberi contoh yang bagus buat anak buahnya.
Sorepun tiba, waktunya kami pulang, aku ingin beristirahat dirumah sepuasnya. Ternyata kegiatan yang paling menjengkelkan bisa menimbulkan suatu kesenangan dan keasikan, ini adalah kenangan yang tak terlupakan.