
Banyak yang mengatakan gaya bahasa buku ini hampir mirip dengan buku milik Emha Ainun Najib, tak di pungkiri penulis muda ini adalah salah satu fans Emha Ainun Najib, refrensinya pun banyak ia dapat dari buku-buku milik budayawan Emha Ainun Najib.
Meski sang guru spiritualnya mengatakan "Kamu Belum berkarya" tapi bagiku membaca buku ini ibarat menyelam dalam air laut, jika cuma membaca di awal-awal halaman saja atau cuma sekedar membaca sama saja dengan mandi di tepian air laut, dimana air itu masih terasa sangat asin dan pedih jika terkena mata, airnya pun terasa agak lengket dan tak begitu segar, sama seperti buku ini awalnya mungkin kita berfikir kurang ajar, menyangkut pautkan antara Tuhan, Dosen dan Nabi dalam satu percakapan yang mungkin dianggap konyol, tapi kalau pembaca cuma berhenti di situ maka mereka tak akan pernah tau keunikan dari air laut atau keunikan dari buku Nabi Drop-Out Mahasiswa Cumlaude ini.
Kalau disuruh menjabarkan mungkin tak akan ada habisnya. "Semakin kedalam kau menyelami air laut, maka semakin kau tak akan merasakan asin dan rasa pedih di mata, justru kau akan mendapatkan rasa yang sangat segar tanpa kau kira" itulah ungkapan yang aku sematkan untuk buku ini, semakin kau memahami tentang buku ini semakin kau akan temukan pencerahan yang luar biasa, tapi kalau cuma sekedar membaca maka selamanya akan berpendapat kalau air laut itu sangat asin dan pedih di mata. EnHa